REVIEWING THE CONJURING 2
Story Behind The Story.
Okay guys, hari ini gue bakalan ngereview film yang
akhir-akhir ini booming banget, bahkan diomongin dimana-mana. Jadi awalnya, gue
sebenernya gak minat sama sekali sama jenis-jenis film horror. Tapi entah
kenapa gue still watch that movie anyway, jadi pulang sekolah. Gue sama team-penasaran-sama-valak sebut aja
begitu, berangkat. Dan sampe disana—kita dapet show yang jam 11. 30 tapi setelah gue itung itung plus iklan yang
bener-bener lama, film baru dimulai jam 12. 00.
So, thats all lmao. Lets start reviewing this movie.
STORYLINE.
Based on true story—begitu
summary yang tertera pada awal film,
oh! This gonna be scary, gue fikir gitu. Introducing filmnya, lumayan lah. Gue udah
mikir... wah anjir kayaknya beneran serem, jadi.. The Conjuring 2 ini tetep
ngebawa Lorraine dan Ed pasangan yang bisa ngusir atau ngebantu—semua yang
berhubungan sama paranormal dan hantu gitu, mereka ditugasin buat bantu sebuah
keluarga—single mother sama 4 anaknya, anak perempuan dua, dan laki-laki dua. Anak
kedua dikeluarga ini mengalami gangguan makhluk halus, yang awalnya ditebak
karena ada penghuni kakek-kakek yang selalu mengganggu si anak ini.
Ed dan Lorraine membantu keluarga ini—dimulai dari
cerita-cerita, hingga mereka benar-benar menyaksikan dengan sendirinya
kehadiran makhluk tersebut, kemudian.. ada salah satu anak yang kurang lancar
bicaranya; ia menggunakan sebuah mainan? Okay mari kita sebut saja begitu,
mainan itu menyanyikan lagu tentang pria bengkok—dan ternyata, pria bengkok
tersebut berubah menjadi nyata!
Okay—cerita ini bukan hanya membangun feel serem, dan yeah..
you know. Tapi juga nunjukin banget sisi family—dan rasa sayang antara satu
dengan yang lainnya, nunjukin betapa harus kuatnya seorang single mother. Dan begitu
sayangnya Ed sama Lorraine, dibuktikan dengan adegan Ed yang menyanyikan lagu—eh
idk lagu siapa, tapi lagunya romantis banget yang bikin Lorraine sendiri
terharu. Sebelum dapet tugas buat ngehandle masalah ini, Lorraine bermimpi
bahwa di mimpi itu Ed bakalan meninggal—dibunuh sama iblis yang digambar
sendiri oleh Ed. Ternyata iblis inilah inti dari semua masalahnya.
Buat gue sendiri, masih banyak banget pertanyaan yang gak
gue paham, pertama. Di awal awal cerita, ada bagian dimana Ed sama Lorraine
makan—dan diruang makan itu ada tulisan loVe ALAK
Entah gue yang gampang connect, tapi tulisan tersebut
terbaca seperti VALAK nama iblis yang disebut sebut. Kemudian, diruang baca
ketika Lorraine mendapat lagi pengelihatannya tentang iblis itu. Di rak
tertulis V A L A K dengan jarak terpisah-pisah, but stay still; gue bisa paham
itu maksudnya.
Terus maksudnya apa? Is
that a code? Tapi kan gak mungkin? Di hampir klimaks aja Lorraine lupa nama
iblisnya, terus—maksud semua kode tadi buat apa?
Masih belum paham betul gue soal yang ini.
Terus, gue mau masalahin ratting. PG17+ begitu tertulis
disana, gue fikir. Anjir mungkin adegan gore nya banyak nih, atau ah—banyak adegan
iykwim-nya. TAPI! Damn, that was bullshit, gak ada adegan yang nunjukin bahwa
film ini butuh parental guide, gak
ada adegan yang terlalu bikin heart attack, atau terlalu kejam, atau terlalu
porno. Atau gue yang masih gak dapet dimana bagian yang harus dilabelin begitu?
Idk guys—anyone here can answer my question?
Kecewa, mungkin begitu. Buat gue, gue kasih nilai film ini
7.8 dibantu dengan pengambilan gambar yang bagus! Effect yang membangun
suasana, backsound dan sound yang deng deng! Bener-bener ngagetin walaupun gak
ada bagian serem-seremnya. Dan atas rekaman asli yang diputar seusai film
selesai, gue merinding dengernya sumpah hahaha.
And.. i think thats all. Thankyou for reading my review.
With love,
Nisa

Tidak ada komentar:
Posting Komentar